Peningkatan Kapasitas Produksi Bank Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular: Studi pada Bank Sampah Matahari Kota Madiun

Authors

  • Niza Nurmalasari Politeknik Negeri Madiun https://orcid.org/0009-0008-5137-9205
  • Alfi Tranggono Agus Salim Politeknik Negeri Madiun
  • Halleina Rejeki Putri Hartono Politeknik Negeri Madiun
  • Permata Luthfiya Akram Politeknik Negeri Madiun
  • Vivi Aulia Husna Politeknik Negeri Madiun
  • Ajeng Isnain Putri Politeknik Negeri Madiun
  • Monik Devina Politeknik Negeri Madiun
  • Rahmawati Nur Shinta Politeknik Negeri Madiun
  • Muzdalifah Devani Politeknik Negeri Madiun
  • Rahayu Widodo Mustika Ningrum Politeknik Negeri Madiun
  • Bunga Cantika Putri Politeknik Negeri Madiun
  • Melani Siti Fatimah Politeknik Negeri Madiun
  • Nurtisa Nadya Arini Politeknik Negeri Madiun

DOI:

https://doi.org/10.32486/dikemas.v9i2.1001

Abstract

Permasalahan limbah plastik menjadi isu global yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan sosial-ekonomi. Kota Madiun turut menghadapi tantangan serupa dengan produksi sampah harian mencapai 122,6 ton, sebagian besar berupa plastik, sementara TPA Winongo telah mengalami kelebihan kapasitas. Sebagai salah satu solusi berbasis komunitas, Bank Sampah Matahari berperan strategis dalam pengelolaan sampah plastik, namun masih menghadapi keterbatasan pada aspek produksi karena pengolahan dilakukan secara manual dan hasil produk kurang bervariasi. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Pendanaan 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dilakukan intervensi berupa penerapan teknologi tepat guna, pelatihan teknis, serta pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta, dengan rata-rata kenaikan skor 45–46 persen pada materi alat, resin, dan proses produksi. Dari aspek praktik, pengurus Bank Sampah Matahari mampu mengoperasikan mesin pencacah plastik secara mandiri serta menghasilkan produk baru berupa asbak, tatakan gelas, paving block, dan furniture sederhana dari bahan plastik daur ulang. Penerapan teknologi ini terbukti meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi waktu, serta diversifikasi produk dengan nilai ekonomi lebih tinggi. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi model pengelolaan limbah plastik berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan berdaya saing, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.

Downloads

Published

2025-10-05

Issue

Section

Articles