PKM Pendampingan Usaha Kecil Pedagang Kaki Lima (Kasus Pedagang di Kota Bengkayang)

Authors

  • Blasius Manggu

Abstract

Kehadiran pedagang kaki lima (PKL) kadang dapat meresahkan warga dan pemerintah, teapi kehadiran mereka juga dapat berkontribusi dalam menggerakan ekonomi suatu daerah. Minimnya sumber daya yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima dapat membuat usahanya kurang begitu berkembang. Kegiatan Pendampingan para PKL diharapakn dapat berguna demi kelangsungan usaha dan mendapatkan pengetahua dalam berwirausaha. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan,sol. Pedaganag kaki lima di kawawan kota Bengkayang berjumlah 300 yang terdiri dari pedagang kuliner khas kearifan lokal, warung tenda makan, barang klontongan, kue tradisional, martabak, aneka gorengan, kedai roti,burger, mie ayam bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, minuman ringan, perabot rumah tangga, helm, peralatan tukang bangunan, sol. Pendampingan dalam mengelola manajemen keuagan usaha, agar laporan keuangan hasil usaha tercatat dengan baik, pendampingan dalam memasarkan hasil usaha agar para pembeli semakin banyak, pendampingan dalam penggunaan teknologi informasi, agar para pedagang kaki lima dapat bersaing dengan pedagang lainya.

Downloads

Published

2021-10-27

Issue

Section

Articles