Peranan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Generasi Muda

Abstract

Permasalahan (GAP): Penelitian berfokus pada bagaimana peranan badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menyelenggarakan pendidikan politik berdasarkan permasalahan yang ada yaitu rendahnya kesadaran masyarakat akan politik, kurangnya partisipasi yang baik dari masyarakat terkait kegiatan politik,Keikutsertaan atau partisipasi politik merupakan bagian terpenting dalam hidup bernegara dan wujud dari demokrasi. Akan tetapi partisipasi dari generasi muda masih kurang Melalui Peraturan Walikota No.85 Tahun 2013 tentang tugas pokok serta fungsi Badan Kesatuan bangsa dan Politik mengatur tentang pemberian pendidikan politik yang berguna untuk memberi pemahaman politik agar terjadi partisipasi yang aktif dan masif dari generasi muda Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui peranan Kesbangpol dalam meningkatkan partisipasi generasi muda dalam hal politik serta mengetahui faktor apa saja yang menghambat Kesbangpol dalam melakukan peningkatan partisipasi pemuda. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari apa yang diperoleh di lapangan. Peneliti menemukan fakta bahwa terdapat beberapa hambatan dalam upaya peningkatan partisipasi generasi muda yakni adanya perubahan struktur organisasi, kurang jelasnya bentuk lembaga, keterbatasan dana dan pola pikir generasi muda Hasil/Temuan: Peneliti menemukan bahwa terdapat upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yakni pelaksanaan tugas sesuai aturan dan koridor, menerapkan skala prioritas dalam pelaksanaan kegiatan serta melakukan pendidikan politik pada generasi muda secara masif. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan peran kesbangpol dalam meningkatkan partisipasi politik pemuda secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik.