Pemberdayaan Kelompok Peternak Desa Selur Melalui Program Doktor Mengabdi Pengembangan Kemitraan Universitas Brawijaya

Authors

  • Sugiarto Sugiarto Universitas Brawijaya Malang
  • Denny Widhiya Nuriyawan Universitas Brawijaya Malang
  • Agung Pramana Warih Universitas Brawijaya Malang
  • Arief Budi N Universitas Brawijaya Malang

DOI:

https://doi.org/10.32486/dikemas.v8i1.741

Keywords:

Doktor Mengbadi, Desa Selur, Ternak Kambing, Eduwisata Terintegrasi

Abstract

Desa Selur memiliki potensi ternak kambing dan sapi dalam jumlah yang besar. Sampai akhir tahun 2022 lebih dari 12.000 ekor kambing dan 430 ekor sapi dibudidayakan oleh masyarakat desa Selur yang terbagi dalam 46 kelompok peternak yang terhimpun dalam Gabungan Kelompok Ternak (GAPOKNAK) Kandang Pinus. Permasalahan mendasar peternak kambing sekaligus petani desa Selur adalah pola budidaya ternak kambing yang masih konvensional, ketersediaan pakan hijauan juga sulit saat musim kemarau, kandang ternak yang belum memperhatikan faktor kesehatan ternak dan kesehatan lingkungan dan ketersediaan pupuk bersubsidi dari pemerintah yang terbatas. Jumlah ternak yang besar berpotensi menghasilkan limbah kotoran dalam skala besar yang dapat diolah menjadi pupuk organik mandiri. Desa selur memiliki potensi wisata alam yang eksotis berupa wisata Air Terjun Sunggah, wisata Tumpak Siman (WTS) dan wisata Watu Semaur. Untuk melengkapi destinasi wisata alam, Pemerintah Desa Selur berkeinginan membangun kawasan eduwisata berbasis peternakan terpadu. Selain itu Pemerintah Desa dan Gapoknak juga berkeinginan membangun sekolah lapang peternakan. Untuk mencapai harapan tersebut, desa Selur medapat pendampingan dari Universitas Brawijaya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Doktor Mengabdi (DM) Pengembangan Kemitraan.

Metode yang digunakan dalam program ini adalah Participatory Actions Research (PAR) dengan menekankan upaya dalam membangun kolaborasi kegiatan antara tim DM, mahasiswa UB, Pemerintah Desa, Kelompok Ternak dan masyarakat desa Selur serta Pemerintah Daerah Ponorogo dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada sekaligus pengembangkan potensi desa. Melalui metode PAR ini diharapkan tim DM dan mahasiswa melakukan rekayasa sosial melalui pendekatan kepada kelompok ternak dan masyarakat petani yang didukung oleh Perangkat Desa, agar lebih aktif dalam konsep design thinking, pemetaan dan perencanaan sosial serta penerapan teknologi bidang peternakan dan pertanian.

Kolaborasi program kegiatan telah dijalankan oleh tim DM Universitas Brawijaya (UB) bersama Pemerintah Desa dan 46 kelompok ternak desa Selur. Kegiatan dimulai di tahun 2022 melalui kegiatan pelatihan budidaya ternak kambing, pelatihan pembuatan pakan ternak sehat, pelatihan pembuatan pupuk organik berbasis limbah ternak, pembuatan masterplan kawasan eduwisata peternakan terintegrasi rumah produksi pupuk organik, pembuatan program aplikasi E-populasi ternak, bantuan mesin pengolah pakan ternak dan pengolah pupuk organik dan berbagai kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa UB. Kegiatan berlanjut di tahun 2023 oleh tim DM UB melalui pelatihan pengoperasian dan input data ternak pada E-populasi ternak, pelatihan inseminasi buatan (IB), menyerahkan bantuan paket peralatan Inseminasi Buatan (IB), menyerahkan 1 unit kandang kambing sehat sebagai percontohan dan menyiapkan draft MoA untuk penyelenggaraan sekolah lapang peternakan. Suporting kegiatan dari mitra adalah pembuatan jalan dan perataan lahan untuk area eduwisata seluas 1,4 ha, pembangunan rumah produksi pupuk organik, pemasangan instalasi listrik di lokasi eduwisata, penambahan bibit indukan kambing dan mengirimkan 3 orang peternak untuk mengikuti training peternakan

di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Malang. Pemerintah Daerah Ponorogo juga merespon positif dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di area eduwisata peternakan.

Downloads

Published

2023-05-15

Issue

Section

Articles